Sabtu, 24 Mei 2008

SKIZOFRENIA


DEFINISI

SKIZOFRENIA adalah gangguan yang kompleks yang dapat muncul dalam beberapa bentuk.

GEJALA

Ada 2 kategori gejala:

1. gejala positif = gejala tipe I è ditandai munculnya persepsi, pikiran, dan perilaku yang tidak biasa secara menonjol, misalnya: halusinasi, delusi, pikiran dan pembicaraan kacau, dan perilaku katatonik.

2. gejala negatif = gejala tipe II è ditandai hilangnya atau berkurangnya kemampuan di area tertentu, misalnya tidak munculnya perilaku tertentu, afek datar, dan alogia (tidak mau bicara).

Selain gejala2 tsb, terdapat beberapa ciri lain skizofrenia, yang sebenarnya bukan kriteria formal untuk diagnosa namun sering muncul sebagai gejala, yaitu:

1. afek yang tidak tepat (mis. Tertawa saat sedih dan menangis saat bahagia),

2. anhedonia (kehilangan kemampuan untuk merasakan emosi ttt, apapun yang dialami tidak dapat merasakan sedih atau gembira), dan

3. ketrampilan sosial yang terganggu (mis. kesulitan memulai pembicaraan, memelihara hubungan sosial, dan mempertahankan pekerjaan).

BEBERAPA GEJALA POSITIF SKIZOFRENIA

GEJALA DEFINISI & CONTOH

DELUSI Kepercayaan yang tidak sesuai realita; mis. Merasa dirinya Nabi

HALUSINASI Pengalaman indrawi yang tidak nyata; mis. Merasa melihat, mendengar, atau membaui sesuatu yang sebenarnya tidak ada

PIKIRAN DAN BICARA KACAU Pola bicara yang kacau; mis. ‘tidak nyambung’, menyambung kata berdasar bunyinya yang tidak ada artinya

PERILAKU KACAU ATAU KATATONIK Perilaku sangat tidak dapat diramalkan, aneh, dan sangat tidak bertanggung jawab; mis. Tidak bergerak sama sekali dalam waktu lama, tiba-tiba melompat-lompat tanpa tujuan.

Delusi sendiri ada beberapa tipe,

BEBERAPA GEJALA NEGATIF SKIZOFRENIA

GEJALA DEFINISI & CONTOH

AFEK DATAR secara emosi tidak mampu memberi respon thd lingkungan sekitarnya; mis. Ketika bicara ekspresi tidak sesuai, tidak ada ekspresi sedih ketika situasi sedih

ALOGIA Tidak mau bicara atau minimal; mis. Membisu bbrp hari

AVOLITION Tidak mampu melakukan tugas berdasar tujuan tertentu (dalam jangka lama); mis. Tidak mampu mandi sendiri, makan sampai selesai, dll.

DIAGNOSA

v Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-an

v Kraepelin menyebut dementia praecox (precocious dementia) è gangguan sebagai akibat kemunduran fungsi otak lebih awal

v Eugen Bleuler è schizophrenia, dari bahasa Yunani, Schizein = terbelah dan phren = pikiran è gangguan berupa terbelahnya fungsi psikis dari asosiasi mental, pikiran, dan emosi.

v Sekarang diagnosa berdasar criteria dari DSM-IV, yaitu: adanya gejala yang parah paling tidak selama 1 bulan dan munculnya beberapa gejala paling tidak selama 6 bulan terakhir.

A. Gejala dasar: 2 atau lebih gejala berikut paling tidak selama 1 bulan.

a. Delusi

b. Halusinasi

c. Bicara kacau

d. Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik

e. Gejala negatif

B. Fungsi sosial/pekerjaan: gangguan nyata dalam pekerjaan, prestasi belajar, hubungan interpersonal, dan atau perawatan diri sendiri.

C. Durasi: gangguan berlanjut paling tidak selama 6 bulan, minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan gejala yang masuk criteria A.

BEBERAPA TIPE SKIZOFRENIA

TIPE CIRI UTAMA

SKI. PARANOID Deluasi (waham) dan halusinasi dengan tema curiga, diancam, atau waham kebesaran

DISORGANIZED SCHI. Pikiran, bicara, dan perilaku ‘tidak nyambung’, emosi datar atau tidak tepat

SKI. KATATONIK Hampir tidak ada respon thd lingkungan, aspek motorik dan verbal sangat terganggu

UNDIFFERENTIATED SCHI. Klien masuk criteria skizofren tapi tidak dapat masuk kelompok paranoid, disorganized, ataupun katatonik

SKI. RESIDUAL Ada riwayat minimal 1 episode gejala positif yang akut tetapi saat ini tidak menampakkan gejala positif

PROGNOSIS

Skizofrenia sifatnya adalah gangguan yang lebih kronis dan melemahkan dibandingkan gangguan mental yang lain.

Ø 50-80% pasien skizofrenia yang pernah dirawat di RS akan kambuh

Ø harapan hidup pasien skizofrenia 10 tahun lebih pendek daripada non pasien skizofrenia

Ø pasien skizofrenia resiko tinggi terhadap gangguan infeksi dan penyakit2 sistem peredaran darah

Ø 10% pasien skizofrenia resiko bunuh diri

Ø Beberapa factor yang turut berperan dalam prognosis skizofrenia: usia, jenis kelamin, dan sosial budaya

PENDEKATAN TEORITIS TERHADAP SKIZOFRENIA

Beberapa pendekatan teori dalam memandang penyebab skizofrenia dapat dilihat secara jelas dalam tabel-tabel berikut:

TEORI-TEORI BIOLOGI

TEORI DESKRIPSI

Teori genetik Gangguan gen menyebabkan skizofrenia atau minimal rentan thd skizofrenia

Abnormalitas struktur otak Pembesaran jantung mungkin mengindikasikan melemahnya fungsi beberapa area otak, memunculkan berkurangnya fungsi kognitif dan emosi. Penurunan volume dan kepadatan neuron di frontal & temporal cortex dan area limbic menyebabkan berkurangnya fungsi emosi dan kognitif.

Komplikasi saat kelahiran Komplikasi saat lahir, terutama kurangnya oksigen saat lahir menyebabkan kerusakan otak

Terpapar virus saat di kandungan Infeksi virus saat di kandungan merusak otak (mis. Virus TORCH)

Teori neurotransmiter Ketidakseimbangan tingkat atau reseptor dopamine memunculkan gejala, serotonin, GABA, dan glutamat juga turut berperan

SUDUT PANDANG PSIKO-SOSIAL

Meskipun skizofrenia sangat terkait dengan factor biologis, namun banyak riset menunjukkan bahwa factor sosial juga berperan dalam munculnya skizofrenia. Faktor sosial ini meningkatkan resiko kambuhnya skizofrenia tetapi tidak secara langsung menentukan kapan munculnya skizofrenia pertama kali.

SUDUT PANDANG DESKRIPSI

Teori psikodinamik Penolakan ibu saat bayi menyebabkan anak kehilangan kemampuan membedakan antara kenyataan dan non-realita

Pola komunikasi Komunikasi yang tidak lazim antara bayi dan pengasuh di awal kehidupannya (pada bayi dg resiko skizofrenia) mengganggu perkembangan kemampuan bayi untuk berkomunikasi dg orang lain dan meningkatkan stress

Ekspresi emosi Keluarga yang terlalu mengatur dan memusuhi anggotanya yang skizofrenia meningkatkan stress, yang membuatnya kambuh

Penyimpangan sosial dan lingkungan urban Skizofrenia mengganggu fungsi individu dan membuat dia kehilangan status sosial; orang2 di lingkungan urban yang miskin meningkatkan resiko terkea penyakit2 prenatal dan kemungkinan terluka yang menyebabkan skizofrenia

Stress & kambuh Bermacam kejadian yang penuh tekanan meningkatkan kemungkinan kambuh

Teori perilakuan Orang skizofrenia mendapatkan stimulus yang tidak tepat dari lingkungan dan tidak tahu respon yang dapat diterima secara sosial oleh orang lain di lingkungannya

Teori kognitif Gejala skizofrenia muncul dari respon individu terhadap pengalaman indrawi yang aneh.

TRITMEN UNTUK SKIZOFRENIA

Pasien skizofrenia memerlukan tritmen yang komprehensif, artinya memberikan tritmen medis untuk menghilangkan gejala, terapi (psikologis) untuk membantu mereka beradaptasi dengan konsekuensi/akibat dari gangguan tsb, dan layanan sosial untuk membantu mereka dapat kembali hidup di masyarakat dan menjamin mereka dapat memperoleh akses untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Berikut beberapa tritmen yang biasanya diberikan kepada pasien skizofrenia.

TRITMEN UNTUK SKIZOFRENIA

TRITMEN KETERANGAN

Tritmen biologis: terapi obat Pemberian obat2an anti psikotik, minyak ikan

Tritmen sosial dan psikologis - intervensi perilaku, kognitif, dan sosial (melatih ketrampilan berbicara, ketrampilan mengelola diri sendiri, ketrampilan mengelola gejala, terapi kelompok, melatih ketrampilan kerja, dll)

- terapi keluarga (melatih keluarga bagaimana menghadapi perilaku anggotanya yang menderita skizofrenia agar tidak kambuh)

- program tritmen komunitas asertif (menyediakan layanan komprehensif bagi pasien skizofrenia dg dokter ahli, pekerja sosial, & psikolog yang dapat mereka akses setiap saat-terutama bagi yang tidak memiliki keluarga) è tapi di Indonesia masih terlalu mewah ya?

Tritmen lintas budaya Penyembuhan tradisional (dengan doa-doa, upacara adat, jamu, dll) sesuai budaya setempat

Tidak ada komentar: