Kamis, 22 Mei 2008

PERAWATAN DAN PENYEMBUHAN LUKA


PERAWATAN DAN PENYEMBUHAN LUKA

PERAWATAN LUKA

Pengertian

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh.

Diagnosis

Pertama-tama di lakukan pemeriksaan secara teliti untuk memastikan apakah ada perdarahan yang harus dihentikan. Kemudian, tentukan jenis trauma, tajam atau tumpul luasnya kematian jaringan, banyaknya kontaminasi,dan berat ringannya luka.

Tindakan

Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum, tergantung berat dan letak luka, serta keadaan penderita. Liuka dan sekitarnya di bersihkan dengan antiseptik, kalau perlu dicuci dengan air sebelumnya.

Bahan yang dapat di pakai ialah larutan yodium povidom 1% dan larutan klorheksidin 1/2%. Larutan yodium 3% atau alkhohol 70% hanya untk membersihkan kulit disekitar luka.

Kemudian derah disekitar lapangan kerja ditutp dengan kain steril dan secara sterildilakukan kembali pembersihan luka dari kontaminan secara mekanis, mislnya pembuangan jaringan mati dengan gunting atau pisau (debridemen) dan dibersihkan dengan bilasan, guyuran dan semprotan cairan NaCL. Dan dilakukan penjahitan dengan rapi..

Pemeriksaan pada luka atau ulkus yang tidak menyembuh

Anamnesis

Pemeriksaan

· Fisik

· Pencitraan

· Bakteriologik

· Histologik & patologi

· Serologik

Ringkasan tata laksana luka

Sebelum mulai

- perhatikan keadaan umum

- cari kemungkinan cedera lain

Penanganan hari pertama :

- anestesi lokal dan umum

- sterilisasi kulit sekitar luka

- luka dikelilingi dengan kain teril

- pembersihan luka (debridemen) dari :

· Kotoran

· Benda asing

· Eksis jaringan mati

- hemostasis baik

- ahitan primer jika diharapkan penyembuhan primer

- biarkan luka terbuka jika diharapkan snatio primer tertunda

- pemasangan penyalir

- pembalut

Amati luka pada hari kedua, ketiga atau keempat untk mempertimbangkan :

- Pemasangan penjahitan kulit primer tertunda jika ternyata tidak ada infeksi dan ternyata timbul jaringa granulasi sehat di dasar luka untuk mencapai penyembuhan primer tertunda.

- Biarkan luka terbuka jika ada infeksi atau jaringan granulasi yang tidak kelihatan baik selanjutnya.

- Tunggu epitelisasi permukaan luka dari pinggir (penyembuhan sekunder).

GANGGUAN PENYEMBUHAN LUKA

Penyembuhan luka dapat terganggu oleh penyebab dari dalam tubuh sendiri (endrogen) atau leh penyebab dari luartubuh (eksogen).

Peneybab endogen terpenting dalah gangguan koagulasi yang disebut koagulopati dan gangguan sistem imun. Semua gangguan pembekuan darah akan menghambat penyembuhan luka sebabhemostasis merupakan titik tolak dan dasar fase inflamasi.

Gangguan sistem imun akan menghambat dan mengubah reaksi tubuh terrhadap luka, kematian jaringan, dan kontaminasi. Bila sistem daya tahan tubuh, baik seluler maupun humoral terganggu, pembersihan kontaminan dan jaringan mati serta penahanan infeksi tidak berjalan baik.

Penyebab eksogen meliputi penyinaran sinar ionisasi yang akan menggangu mitosis dan merusak sel dengan akibat dini maupun lanjut. Pemberian sistolik, obat penekan reaksi penekan imun, misalnya setelah transplantasi organ, dan kortikosteroid juga akan mempengaruhi penyembuhan luka. Pengaruh setempat, seperti infeksi, hematom, benda asing, serta jaringan mati seperti kuester dan nekrosis, sangat menhambat penyembuhan luka.

Penyebab gangguan luka

penyebab

Akibat/contoh

ENDOGEN

Koagulopati

Ganguan sistem imun hipoksia lokal

Gizi

Malabsorpsi

Gangguan metabolisme

Neuropati

Infeksi jamur

Keganasan lokal

Konstitusional

Keadaan umum kurang baik

EKSOGEN

Pascaradiasi

imunosupresi

Infeksi

Luka artifisial

Jaringan mati

Pendarahan kurang

I

nfeksi berat

Perdarahan

Infeksi virus HIV, keganasan lanjut, TBC

Nekrosis

Kelainan arteri: arterioklerosis

Kelainan pendarahan : hemangioma, fistel arteriovena

Kelaparan

Penyakit saluran cerna

Defisiensi : asam amino esensial

Hipo vitaminosis: A, B- kompleks, C

Penyakit hati

Diabetes melitus

Anestesi: lepra

Ulkus marjolin

Keloid

Usia lanjut

Penyakit Cushing atau adison

Anemia

Penghambatan angiogenesis dan proliferasi.

Obat-obat sistolik, imunospresan, kortikosteroid

TBC, Sifilis, difteri infeksi nonspesifik

Penganiayaan = karena nekrosis jaringan

Automutilasi: karena cedara terus menerus

Sekuester

Nekrosis

Luka diatas tendo achilles

Luka diatas tibia

Gigitan monyet manusia

FASE PENYEMBUHAN LUKA

Dibagi dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi, fase poriferasi, ddan fasepenyudahan.

Fase inflamasi

Fase ini berlangsung sejak terjdinya luka sampai kira-kira hari kelima. Pembuluh darah yang terputus akan menyebabkan perdarahan dan tubuh akan berusaha menghentikannya dengan vasokon-strisi, pengerutan ujung pembukuh yang teroutus (retraksi), dan dan eaksi homeostasis.

Homeostasis terjadi karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah saling melengket, dan bersama jala fibrin yang terbentuk, membekukan darah yang keluar dari pembuluh darah. Sementara itu, terjadi reaksi inflamasi.

Fase proliferasi

Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamsi sampai kira-kira akhir minggu ketiga. Pada fase ini, serat-serat dibentuk dan dihancurkan kembali untuk penyusuaian diri dengan tegangan pada luka yang cenderung mengerut sifat ini bersama dengan sifat kontriktil miofibroblast, menyebabkan tarikan pada tepi luka.

Pada fase ini, kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal. Nantinya, dalam proses penyudahan kekuatan serat kolagen bertambah karena katan intramolekul dan antarmlekul.

Fase penyudahan

Pada fae ini terjadi proses pematangan yang terdiri atas penyerapan kembali jaringan ang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya grvitasi dan akhirnya perupaan kembalijaringan yang terbentuk. Fase ini dapat berlangsung berbulan-bulandan dinyatakan berakhir kalau semua tanda radang sudah lenyap tubuh berusaha menormalkan kembali semua yang menjadi abnormal karena proses penyembuhan.

Udem dan sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiller baru menutup dan diserap kembali, kolagen yang beralih diserap dan sisanya mengerut sesuai dengan regangan yang ada. Pada akhir fase ini, perupaan kulit mampu menahan regangan kira-kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira-kira 3-6 bulan stelah penyembuhan.

KLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKA

Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar berjalan secara alami. Luka akan terisis jaringan granulasi yang kemudian ditutp jaringan epitel. Penyembuhan ini disebut penyembuhan sekunder atau per secundam intentionem. Cara ini biasanya makan waktu yang cukup lama dan meninggalkan parut yang kurang baik, terutama kalau lukanya menganga lebar

Jenis penyembuhan yang lain adalah penyembuhan primeratau sannatio per priman intentionem, yang terjadi bila luka segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan. Parut yangt terjadi biasnya lebih halus dan kecil.

Tidak ada komentar: