Sabtu, 21 Juni 2008

organ elminasi urine

Oleh Subhan Kadir

ELIMINASI URINE

Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Eliminasi Urine

Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Sistem Urinaria

Ginjal

Ginjal adalah organ yang berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Beratnya antara 125-175 g pada laki-laki dan 115-155 g pada wanita. Ginjal terletak pada dinding abdomen posterior berdekatan dengan dua pasang iga terakhir, dan merupakan organ retroperitoneal. Terdiri atas dua yaitu kiri dan kanan.

Ginjal berfungsi :

· Mengeluarkan zat sisa organik.

· Mengeluarkan konsentrasi ion penting

· Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh

· Produksi sel darah merah

· Pengaturan tekanan darah

· Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah atau asam amino darah

· Pengeluaran zat beracun.

Unit fungsional dari ginjal adalah nefron, satu ginjal mengandung 1-4 juta Nefron yang merupkan unit pembentuk urine.

Ureter

Menghubungnkan ginjal dan kandung kemih. Setiap ureter panjangnya 25 cm -30 cm dan berdiameter 4-6mm. Otot ureter memiliki aktifitas peristaltik intrinsik, yang berfungsi untuk mengalirkan urine ke kandung kemih.

Ureter menyempit pada tiga titik; dititik asal ureter, di titik saat melewati pinggiran pelvis, dan di titik saat pertemuannya dengan kandung kemih. Batu ginjal dapat tersangkut ditempat ini, dan mengakibatkan nyeri dan disebut kolik ginjal.

Kandung Kemih

Kandung kemih (Buli-buli/bladder) merupakan sebuah kantong yang terdiri atas otot halus, berfungsi menampung urine. Dalam kandung kemih terdapat beberapa lapisan jaringan otot yang paling dalam, memanjang ditengah, dan melingkar yang disebut sebagai destrusor, berfungsi untuk mengeluarkan urine bila terjadi kontraksi.

Pada dasar kandung kemih terdapat lapisan tengan jaringan otot berbentuk lingkaran bagian dalam atau disebut sebagai otot lingkar yang berfungsi menjaga saluran antara kandung kemih dan uretra, sehingga uretra dapat menyalurkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.

Penyaluran ransangan kekandung kemih dan ransangan motoris ke otot lingkar bagian dalam diatur oleh sistem simpatis. Akibat dari ransangan ini, otot lingkar menjadi kendur dan terjadi kokntraksi sfingter bagian dalam sehingga urine tetap tinggal dalam kandung kemih. Sistem para simpatis menyalurkan ransangan motoris kandung kemih dan ransangan penghalang ke bagian dalam otot lingkar. Rangansang aini dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot destrusor dan kendurnya sfingter.

Uretra

Uretra merupakan organ yang berfungsi menyelurkan urine ke bagian luar. Fungsi uretra pada wanita berbeda dengan yang terdapat pada laki-laki. Pada laki-laki, uretra digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan sistem reproduksi, berukuran panjang 13,7-16,2 cm, dan terdiri dari tiga bagian; yaitu prostat, selaput (membran) dan bagian yang berongga (ruang). Pada wanita panjang 3,7-6,2 cm dan hanya berfungsi sebagai tempat penyaluran urine kebagian luar tubuh.

Saluran berkemih dilapisi oleh membran mukosa, dimulai dari meatus uretra hingga ginjal. Meskipun mikroorganisme sercara normal tidak ada yang bisa melewati uretra bagian bawah, membran mukosa ini pada keadaan patologis yang terus menerus akan menjadikannya media yang baik untuk pertumbuhan beberapa patogen.

Tidak ada komentar: